Dalam dunia bisnis B2B (Business to Business), proses pengiriman barang menjadi salah satu aspek penting yang menentukan kelancaran kerja sama antar perusahaan. Namun, di balik pentingnya proses ini, terdapat berbagai risiko yang bisa mempengaruhi kecepatan, keamanan, hingga biaya pengiriman. Berikut beberapa cara efektif untuk mengatasi risiko dalam pengiriman B2B.

Keterlambatan bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah armada, kondisi lalu lintas, cuaca buruk, hingga proses bongkar muat yang lama di gudang tujuan.
Lakukan riset mendalam sebelum memilih penyedia jasa logistik. Carti tahu rekam jejak ulasan dari klien lain, serta spesialisasi mereka. Pastikan mereka memiliki pengalaman dalam menangani jenis barang yang anda kirim.

Barang yang dikirim dalam jumlah besar rentan terhadap kerusakan akibat penangan kurang baik, guncangan selama perjalanan, atau pengepakan yang tidak memadai.
Ada berbagai jenis polis asuransi yang biasanya ditawarkan, seperti All Risk yang menanggung hampir semua jenis kerusakan dan kehilangan, atau Total Loss Only (TLO) yang memberikan ganti rugi jika seluruh muatan hilang atau rusak total.

Pembengkakan biaya ini seringkali disebabkan oleh kurangnya perencanaan detail dan risiko yang tersembunyi. Misalnya, denda keterlambatan, akses jalan, biaya bongkar muat, biaya penyimpanan (demurrage) jika proses di gudang melampaui waktu, atau biaya tak terduga lainnya.
Jalin kerja sama dengan perusahaan logistik yang menyediakan sistem tracking. Dengan sistem ini, anda dapat memantau posisi dan status kiriman anda kapan saja, mengantisipasi potensi keterlambatan.

Untuk pengiriman antar pulau atau internasional, kelengkapan dan keakuratan dokumen sangatlah penting. kesalahan kecil saja bisa menyebabkan barang tertahan dan menimbulkan denda.
Buat daftar periksa (checklist) untuk semua
dokumen yang di perlukan. periksa kembali setiap detail sebelum barang diberangkatkan untuk menghindari masalah administrasi.

Menjaga komunikasi yang proaktif adalah pilar utama dalam kesuksesan pengiriman. Hubungan komunikasi yang baik harus terjalin bukan hanya dengan penyedia logistik, tetapi juga melibatkan semua pihak dalam pasok
Komunikasi dua arah yang lancar dapat mencegah kesalahpahaman dan mempercepat penanganan masalah jika terjadi kendala.